Sunday, September 30, 2012

Akhirnya Aku Mengerti

 Apa salahku kau buat begini.. kau tarik ulur hatiku hingga sakit yang kurasa..

Aku duduk terdiam di sebuah bangku yang berada di bawah pohon rindang. Seharusnya saat ini aku berada di kelas untuk kuliah jam kedua, tetapi ada sesuatu yang membuatku bertahan disana. Entah apa, tetapi perasaanku berkata aku harus tetap berada di tempatku saat ini meskipun akal sehatku sedari tadi meronta memaksaku untuk segera berada di dalam kelas.

Apa memang ini yang kamu inginkan.. tak ada sedikitpun niat tuk serius kepadaku..

Dengan cemas kuperiksa jam yang tampak di layar ponselku, sudah 45 menit lebih aku duduk disini tidak melakukan apapun sedari tadi selain mengecek layar ponsel dan memandangi keheningan kampus.

"Hei...", aku mengenal suara ini, samar-samar tapi aku begitu yakin siapakah pemilik suara itu.
"Cieee.. yang baru jadian, mesra banget sih, kemana-mana berdua."
"Hehe, ya harus dong.", tangan seorang perempuan melingkar mesra di tangannya.
.....
Entah apa yang terjadi setelahnya, aku tak lagi bisa mendengar suara mereka. Pohon-pohon diatasku roboh seketika, badanku berat, mataku terasa panas. Kupejamkan mataku erat-erat, berharap aku bangun dari sebuah mimpi buruk yang baru saja menimpaku. Percakapan ketiga orang di kejauhan tadi membuat bumi tempatku berpijak hancur. Berkeping-keping. Tak bersisa.

Katakan yang sebenarnya.. jangan mau tak mau seperti ini..

Mungkin bila hati dan pikiran bisa berbicara, saat ini aku akan duduk terpojok bersama hatiku dengan pikiranku yang terus menyalahkan kebodohanku karena mengikuti arus perasaan. Pikiranku akan terus menyalahkanku atas pilihanku untuk tidak mendengar apa kata sahabat-sahabatku. Aku akan terus disalahkan atas perasaan yang terus ku biarkan tumbuh, atas segala salah sangkaku pada semua yang pernah kau berikan.

Hati yang meletup-letup kegirangan menerima telepon darimu,
pipi yang bersemu merah saat memandangmu datang menjemputku,
senyum yang tidak pernah redup saat bersamamu,
hati yang selalu terpikat pada pesan singkat berisikan penyemangat di pagi hari dan sebuah puisi pengantar tidur.
Aku akan selalu disalahkan atas semua itu.

Akhirnya kini aku mengerti..
Apa yang ada dipikiranmu selama ini.. kau hanya ingin permainkan perasaanku..
tak ada hati.. tak ada cinta..

Aku tahu, cinta hadir dalam hidup seseorang tanpa melalui proses memilih atau dipilih. Dia datang secara tiba-tiba, menelusup pada ruang hatimu yang paling dalam dan menanamkan benihnya disana. Tetapi kini aku sadar, bahwa tetap akan ada saatnya kita untuk memilih, untuk terus tenggelam di dalamnya atau berenang keluar untuk menjauh.

ditulis @nadhiayoe dalam http://ceritadikalahujan.blogspot.com | Apa Salahku

No comments:

Post a Comment