Friday, September 28, 2012

Gowes

Minggu, 22.00.

Sepeda sudah mengkilat. Helm dan protector, lengkap. Jersey, bicycle pants, sepatu, sudah siap. Baju, sepatu dan perlengkapan kerja, telah menghuni ransel. Termasuk handuk didalamnya.

Tak kurang suatu apa.

Sekarang waktunya tidur.

*

Senin, 05.00.

Aku menuntun sepeda keluar garasi. Udara pagi memenuhi paru-paru. Kantuk tak punya nyali datang berkunjung walau perut telah terisi bertangkup roti. Awal yang cantik untuk mulai mengais rejeki.

Ku pasang earphone di telinga. Ku utak atik layar ponsel mencari play list bernada gembira. Ah, ini dia! Dan satu lagu pembuka yang sempurna.



Hey hey kawan bersiaplah

Waktu kita pun telah tiba

Mari kita bersepeda

Mari kita cerahkan hari



Aku menyusuri jalan dengan semangat. Tak perlu terpaku dengan belasan kilometer yang harus tercatat. Hanya rambu yang membuatku taat. Tak peduli pada rongrongan klakson, suara knalpot bolong, deruman gas maupun teriakan mengumpat. Toh jalanan belum terlalu padat.



Kayuh kayuh sepedaku

Oh tanpa sedikitpun ragu

Ku merasa hari ini

Indah dan kan cerahkan hariku



Bibirku ikut bersenandung. Masih terus ku kayuh, kayuh, dan kayuh. Tapi, kenapa tiba-tiba semua menjadi gelap?

*

Orang-orang berkerumun. Beberapa menjerit. Seorang pengendara sepeda tergeletak di sambar kereta api di perlintasan tanpa palang pintu.


*Diinspirasi dari lagu Sepeda - RAN
Ditulis oleh @WahyuSN dalam http://wahyusiswaningrum.wordpress.com

No comments:

Post a Comment