Saturday, September 29, 2012

Peluk

Pernah berfikir untuk pergi

Dan terlintas tingalkan kau sendiri

Sempat ingin sudahi sampai disini

Coba lari dari kenyataan

Tapi ku tak bisa jauh darimu

(ku tak bisa – Slank)


Lirik lagu dan petikan gitar ini ku mainkan sebaik baiknya di hadapanmu, yang terjadi seharusnya bukan mimik wajah sumringah itu. Kau malah tersenyum bahagia di iringi ratusan tepuk tangan yang kudapatkan dari barisan penonton yang berdiri di belakangmu. Tak pernahkah sedikit saja kau sadari perasan ini yang terus tercipta untukmu. Aku bernyanyi untukmu, Gena.

“ cie murid tercinta gue, keren juga tadi “ kau merangkulku dan mengusap usap rambutku. Seharusnya aku senang dengan perhatianmu ini, tapi aku sudah bosan. Aku ingin lebih dari pada seorang murid dan guru dimatamu. Apa aku Cuma bisa di cintai lewat hubungan murid dan guru ?

“ ah ka Gena bisa aja “

“ oke istirahat dulu Gin, bentar lagi, habis Symphorium main 3 lagu, lo naik lagi ya”

“ oke siap boss “

Sudah sejak setahun lalu aku resmi jatuh cinta padamu. Awalnya mungkin hanya rasa kagum aku tentang sosok tampanmu sebagai instrukturku. Awalnya mungkin berasal dari kekagumanku tentang kecepatan tanganmu bermain di fred gitar Fender milikmu. Awalnya mungkin dari setiap keramah tamahan sikapmu, dan tentang segala perhatian tak sengaja darimu, yang selalu kau berikan. Sadarkah kamu Gena, Kau telah mencuri hatiku. Sedikit demi sedikit hingga aku tak bisa bertahan sedikit saja tanpamu. Aku sakit di sini.

Setahun lalu kau memberiku mawar yang masih berduri yang kini melukaiku di setiap hari harinya. Malam itu yang sampai kini ku sesali kehadiranmu. Seandainya saja, malam itu bisa terulang.

“ hai, kamu anak baru di kelas gitarku ya “ kau menyapaku di tepi jalan yang sedang menunggu taxi untuk pulang.

“ ah, iya ka. Namaku Gina “ sembari menyodorkan tanganku, lalu kau menyambutnya dengan enteng

“ iya aku tahu kamu ko, makanya kusapa. Mau pulang bareng nga ?”

Malam itu, mana mungkin terpikir untuk menolak ajakanmu. Aku yang teramat menyukaimu saat itu, langsung saja menerima ajakanmu tampa berfikir panjang.

Malam itu kau menciptakan dunia baru dihidupku dalam berbentuk imajinasi  yang terus mewarnai dan sampai saat ini belum juga kau selesaikan. Bila saja tau akhirnya akan begini, mungkin saat itu, aku akan membangun dinding setinggi mungkin untuk melindungi diri darimu.

Sejak malam itu. Perhatian darimu, semacam obat yang mempengaruhi hidupku. Aku sakit di sini, karenamu.
 
***
 
Mencintai kamu, bisa bisa membunuh diriku

Bikin patah hati terus langsung dicuekin

Mencintai kamu, sama saja mengantung leherku

Bikin sakit hati terus langsung ditinggalin

(balikin – Slank)


Kubawakan lagu penutup dalam acara tahunan milik akademi les musik yang diselengarakan oleh teman temanmu. Lagu ini pun kumainkan, sebenar benarnya untukmu, hanya saja kau tak pernah tau itu. Aku tengelam dalam kehampaan atas tepuk tangan yang seharusnya ku rayakan bersama sorak sorak bangga darimu.

“  cie... hari ini kamu keren banget, Gin “ kau tersenyum bangga, terlihat jelas dalam senyummu itu. Huh, tentu saja, aku kan murid kesanyanganmu.

“ hehehee, rayain dong, traktir aku kek, kan udah bikin ka Gena bangga “ tantangku.

“ oh, boleh. Ayo kita izin sama sama ke papah mamah kamu, pulang agak malem “

“ ih, nga usah rame rame. Kita berdua aja. Katanya aku murid tercinta ?”

“ hahahhaa, oke mau kemana ?” kau tertawa enteng, aku tak suka.

“ ke pantai ya, ke ancol aja ya “

“ yaudah sana izin, kutunggu di parkiran. Jangan lama lama tapi ya, udah malem”

“ oke boss “
 
***
 
Dear diary, hari ini seneng deh, bisa liat ka Gena dari deket

wednesday 10 08 2011

Dear diary, hari ini aku seneng banget. Tadi aku papasan sama ka Gena di koridor kampus, nga sengaja tabrakan, terus dia ngebantuin aku rapihin buku yang berantakan. Demi tuhan aku seneng banget hari ini

saturday 13 08 2011

Dear diary, hari ini aku telat pulang terus diomelin mamah, gara gara liat ka Gena latihan musik di tempat les sampe malem.

tuesday 16 08 2011
 
Dear diary, sampai kapan ya ka Gena gantungin aku terus.

friday 28 09 2012
 
***

“ cie, ke pantai aja gitarnya di bawa bawa ”

“ iya dong, aku mau nyanyi buat kamu tau “ deg, seharusnya pernyataan enteng itu tidak terlalu spesial buatku. Tapi hati ini seperti dihujami ribuan jarum yang menembus tepat di jantung. Nyeri.

“ eh.. buat aku, asik dong  “ aku tersenyum dan mencoba bertingkah sewajarnya.

“ hahahaaa, iya muyid kecayangan ku ” kau mengusap kepalaku dan bicara dengan gaya anak kecil, kemudian tertawa lebar, aku tak suka. Kau sengaja mempermainkan hatiku.

Aku gak mau seperti api, membakar hatimu

Aku gak mau seperti duri, yang melukaimu

Yang aku tahu, ku mencoba terbuka

Yang aku tahu, ku sengaja tuk selalu bicara, jujur dan apa adanya

(virus – Slank)

Lagumu diakhiri dengan sempurna. Aku selalu terkagum oleh permainanmu yang sempurna. Tapi jujur, aku tidak suka lirik lagu ini. Lagi lagi seakan kamu sengaja mempermainkan hatiku. Aku benci, harus terus merasa seperti ini.

“ hari ini ko tema nya Slank, ya ka “ aku mencoba sebisa mungkin untuk tidak larut dalam rasa ini.

“ hahaha iya ya “ kau tersenyum enteng sejenak, sebelum raut wajahmu berubah jadi sedikit serius. Aku tak suka ini.

“ Gina, ada yang mau kubalikin ke kamu. Tapi janji ya jangan marah “ pertanyaanmu itu semakin membuatku membenci rasa ini.

“ oke, apa tuh ka “ sebisa mungkin aku bersikap wajar.

“ janji dulu “

“ iya, iya.. aku janji nga bakal marah “

Tak berapa lama, kau mengeluarkan sebuah buku yang selama ini sangat kukenal. Aku selalu membawanya di setiap hari hariku, hingga suatu hari aku kehilanganya. Seminggu lalu, aku lupa kapan buku itu hilang dariku. Seingatku kau mengantarkanku pulang seminggu lalu. Tapi aku tak pernah mengiranya, bahwa kau menyimpanya selama ini.

“ ini punyamu, ku balikin “ sembari menyodorkan buku harianku.

“ ini... kenapa ada di ka Gena !!! “

“ waktu itu tas kamu nga sengaja ketingalan dimobil, aku nga sengaja liat. Terus aku penasaran”

“ TERUS, KAKA UDAH BACA SEMUANYA ??!! “

“ iya, maaf...”

“ Maaf..??”

“ Setelah kau sakiti, lalu bilang maaf “

“ Setelah melukai, lalu bilang maaf “

“ Setelah menghianati, lalu bilang maaf ” air mataku menetes deras tak tertahankan.

“Sorry..”

“ Sorry..?? katamu “

“ Sesudah robek hati, Cuma bilang sorry “

“ Sesudah darah tinggi, Cuma bilang sorry “

“ Sesudah jantung hati, Cuma bilang sorry “ ucapanku tersedak oleh isakan tangisku..

Kemudian hening, hingap di sini, sampai beberapa detik kemudian kau berulah lagi.

“ Cinta, aku cinta kamu gina..” kau memeluku erat dalam ketidak berdayaanku. Mencium keningku, mengusap air mataku dan memeluku lagi. Kali ini aku luluh, aku tak bisa melepaskan diriku, darimu.

Aku membencimu sebesar besarnya, seharusnya setelah semua yang kau lakukan ini. Aku benci kamu, seharusnya dari semua kepura puraanmu ini. Aku benci kamu seharusnya, tapi merasa nyaman dalam pelukmu. Aku benci diriku, yang tidak bisa tidak mencintaimu.
                                       
-Fin-

ditulis @baskorodien dalam http://horohorooroi.posterous.com | Ku Tak Bisa, Balikin, Virus, Cinta

No comments:

Post a Comment