Saturday, September 29, 2012

Kita dan Cerita Kita

( Pagi ini )

Sebenarnya semua tampak berbeda,
Dengan ada atau tidaknya kehadiranmu.
Apa yang aku tunggu di pagi dan malam, tidak akan pernah datang. Entah kemana perginya, dan kemana harus mencarinya. Seakan puing-puing dari dedaunan kering yang terbawa angin, mengisyaratkan bahwa mereka adalah kenangan yang berceceran. Menjadi sedikit penyesalan.

Mungkin pagi ini akan terasa lama,
Karena pagi ini akan aku habiskan untuk menyesalkan keadaan yang pernah ada. Hanya menyesalkan apa yang pernah kita hargai. Atau lebih tepatnya menyesalkan, kita.

Kita yang bersahabat, kita yang menjadi sepasang kekasih dan kembali pada aku yang menjadi sahabatmu. Aku yang menjadi kertas untuk tempat menuliskan cerita tangismu, dan air mata yang menjadi penanya.

Aku tau, sedikit kesalahan bisa merubah semuanya. Juga dengan kesalahanku, merubahmu menjadi kekasih dari sahabat dan sekarang, menjadi kekasih orang.

Aku dan cerita ini, enggan untuk meninggalkan. Karena di balik ceritamu dan kekasihmu, masih ada harapanmu untuk bersamaku. Aku tidak tau ini apa, dan aku tidak pernah tau ini arti dari apa. Atau mungkin ini adalah ELEGI DARI SEBUAH HARAPAN PALSU.

Setidaknya, kita bahagia dengan keadaan yang seperti ini. Entah ada alasan apa di balik ini, aku masih menyimpan waktu terbaikku untukmu. Selamat pagi.

( Malam ini )

Sepertinya, segelas coklat hangat dapat membuatku nyaman dengan udara sedingin ini. Atau hanya aku yang merasakan dinginnya.
Segelas coklat dan melihat kekasih yang selalu aku jaga seperti bagaimana menjaga do’a untuk mereka yang terbaik, sedang bermesraan dengan kekasihnya. Mungkin aku hanya kekasih-kekasihnya yang lain.

Bagaimana kalian menggenggam, bagaimana kalian memandang, bagaimana kalian saling melempar senyum, dan bagaimana kalian berpelukan, itu sama ketika kita menjadi sepasang merpati, hanya kita.



Kita menari dalam lantunan lagu yang membawa kita kembali pada satu cerita tentang kita. Membawa kembali cerita yang kita pertahankan, dan hanya kita yang tau.
Kisah awal membawa kita berjalan bersama, kisah akhir membuat kita terpisah dalam keadaan yang masih sama merindu, dan menyimpan perasaan yang sama.

Perbedaan yang ada pada kita, menjadikan kita menyesali keadaan yang telah terjadi. Kita tersudut pada pertanyaan yang sama, yang selalu menjadikan hari kita lebih kelam walaupun kita selalu tersenyum. Pertanyaan yang selalu sama di setiap lamunan, apakah jika kita kembali akan selalu hanya indah di dalamnya, atau akan menjadi kisah yang sama lagi.

Selamanya kita bersama, itu yang selalu kita ucap. Memberikan yang terbaik untuk masing-masing dari kita, itu yang terjadi dalam hari-hari kita. Menjauh untuk menutupi segala rasa yang ada, itu yang ada sekarang.

Kita, membicarakan tentang kita tidak akan pernah ada akhirnya. Aku percaya siapapun, selalu mempunyai cerita tentang “Kita” yang lainnya.

Kemanapun aku berjalan, selalu membawa angan tentang kita. Dan dalam lamunan, jauh bertanya dimana kamu sekarang.
Dalam setiap do’a, tersisipkan selalu yg terbaik untuk kita di depannya nanti. Kemana kita akan melangkah, itu pilihan dari kita.

Kelak kita akan bertemu, kelak kita akan kehilangan kita yang dulu pernah kita kenal. Kita berproses untuk menjadi lebih baik, seperti apa yang kita janjikan dulu. Kita akan bertemu dengan segala yang berbeda.

“Benar jika kupu pun berproses berat untuk menjadi sebuah kupu-kupu yang cantik dengan warnanya.”

Kenapa aku tidak pernah lelah dan mencoba menggantikan segala yang ada. Ah, itu memang kesetiaan. Menanyakan pertanyaan pada hening, dan setiap jawaban tertulis dalam goresan titik demi titik. Perlahan menjabarkan perasaan, perlahan menciptakan kenangan yang berlari dalam pikiran.

Aku masih terjaga mengingat semua tentang kita, setiap yang di akhiri titik pena, masih mempunyai cerita lainnya. Benar, titik bukan akhir dari sebuah cerita, masih ada cerita lain di balik titik yang ada.
Alunan lagu menemani setiap gerakan huruf demi huruf yang tersusun dengan rapi. Alunan lagu juga yang menyamarkan isakan tangis kecil, seoalah dia menghapus air mata ini.

Malam ini terasa sangat panjang, ini malam terkahir aku akan menulis. Ku titipkan segalanya kepada Tuhan. Keesokan harinya aku akan pergi, melangkah dari kota ini membawa sekotak kenangan yang aku simpan dalam kotak berwarna coklat. Warna yg kita suka.

“Selamat jalan kita, tidak akan ada kita yang dulu. Kita akan kembali nanti, jika dari kita akan sama membawa perasaan dan kenangan yang sama. Kita akan bertemu di sore jingga, bersama senja milik kita.”

“I will let you go .. I know you’re the best thing i ever had, i know you and me, can’t be us now. But maybe it will someday. Take your choice ..” – Pesan terakhir yang selalu aku baca.

Selamat malam, dan maaf aku mengakhiri cerita dari kita. Kelak kita akan bertemu, love. Dari aku sahabatmu.


ditulis @AgistaJS dalam http://hallojuni.wordpress.com | River Flow in You

No comments:

Post a Comment