Kita sudah terlampau jauh bermain main dengan takdir. Terlalu berani melangkahi aturan aturan yang dibuat semesta . sehingga lihai melihat hanya dengan sebilah sisi. Langit langit kita memang seharusnya tak berdampingan. Langitmu biru cerah—langitku mendung,keabu abuan.
Tidakkah kau lihat sayang…
Kita berbeda. Seharusnya kau melevatkanku dengan segala duniaku yang aneh. Sementara itu aku menyibukkan diri dengan membuat persamaan-persamaan antara kita. Memaksa kalau kita kembar, agar selalu dipandang jodoh. Bodoh.
“Kami telah bergaul bersama-sama, Seharusnya aku tahu, Kau yang terbaik yang bisa aku cintai”
aku—kamu— dan cinta yang sudah bertransformasi membentuk pola pola yang sempurna, ini tetap kujaga. Dengan segala rasa, di semua fragmen musim, dari siuet siluet hitam pencuri kebahagiaan.
Sampai saat ini, sulit bagiku untuk menghadapinya. Smua perbedaan itu, dinding dinding tinggi dan curam, dan aku bukan pemanjat yang hebat unuk masuk menembusnya. Mustahil, tak mungkin adanya kita bersama. Meskipun takdir selalu percaya kemungkinan itu ada. Entahlah, tapi aku selalu percaya tidak mungkin itu selalu mungkin. Mengapa kita tidak saling bertemu cepat? Dan menghilang, dengan senyap lalu lenyap ditelan waktu yang berkisah
Pengorbanan biasa kulakukan. Menangggalkan dan ditinggalkan adalah biasa bagiku. Sudah ku tinggalkan mereka semua di belakang mu.
ya, Hanya untuk mu!
Apakah kau percaya itu?!
Aku bertawakal pada mu
namun sesuatu menhantamku dari depan. Menampar keras keras pendirianku yan kokoh, menghancurkan segala bangunan hati yang dengan susah payah kubuat.
Sesuatu itu, pemikiranku sendiri. Dia muncul lagi, dari kuburan ingatan tentang perbedan kita. Yang dulu telah kumatikan, sekarang bangkit dibangunkan kenyataan.
Memang, sudah waktunya aku bangun. Melihat kenyataan yang sudah tersusun rapi untukku, persembahan pemilik segala hidup.
Tapi jauh di dalam aku sadar, Bahwa aku tidak bisa ..
Tidak, aku tidak bisa
Aku menyerah.
aku menangis & bahagia
Jadi akan kau biarkan aku menjadi diriku sendiri. Mencapai semua impian & harapan-harapanku. Aku tahu kau mengenalku dengan baik, lebih dari aku mengenal diriku sendiri.
dan kau mencintaiku,
Mata mu mengatakan lebih dari apa pun,
Itu benar-benar berarti bagi ku.
lakukan itu untukku. Kau pasti bisa seperti aku sekarang.
“jadi, bersediakah kau membebaskan ku ?”
ditulis @dewidira dalam http://savanagoldframe.blogspot.com | So Would You Let Me Be
No comments:
Post a Comment