Thursday, September 20, 2012

Hendak Beranjak

 Kita sudah terlampau jauh bermain main dengan takdir. Terlalu berani melangkahi aturan aturan yang dibuat semesta . sehingga lihai melihat hanya dengan sebilah sisi. Langit langit kita memang seharusnya tak berdampingan. Langitmu biru cerah—langitku mendung,keabu abuan.
Tidakkah kau lihat sayang…
Kita berbeda. Seharusnya kau melevatkanku dengan segala duniaku yang aneh. Sementara itu  aku menyibukkan diri dengan membuat persamaan-persamaan antara kita. Memaksa kalau kita kembar, agar selalu dipandang jodoh. Bodoh.

“Kami telah bergaul bersama-sama, Seharusnya aku tahu, Kau yang terbaik yang bisa aku cintai”

aku—kamu— dan cinta yang sudah bertransformasi membentuk pola  pola yang sempurna, ini tetap kujaga. Dengan segala rasa, di semua fragmen musim, dari siuet siluet hitam pencuri kebahagiaan.
Sampai saat ini, sulit bagiku untuk menghadapinya. Smua perbedaan itu, dinding dinding tinggi dan curam, dan aku bukan pemanjat yang hebat unuk masuk menembusnya. Mustahil, tak mungkin adanya kita bersama. Meskipun takdir selalu percaya kemungkinan itu ada. Entahlah, tapi aku selalu percaya tidak mungkin itu selalu mungkin. Mengapa kita tidak saling bertemu cepat? Dan menghilang, dengan senyap lalu lenyap ditelan waktu yang berkisah

Pengorbanan biasa kulakukan. Menangggalkan dan ditinggalkan  adalah biasa bagiku. Sudah ku tinggalkan mereka semua di belakang mu.
ya, Hanya untuk mu!
Apakah kau percaya itu?!
Aku bertawakal pada mu

namun sesuatu menhantamku dari depan. Menampar keras keras pendirianku yan kokoh, menghancurkan segala bangunan hati yang dengan susah payah kubuat.
Sesuatu  itu, pemikiranku sendiri. Dia muncul lagi, dari kuburan ingatan tentang perbedan kita. Yang dulu telah kumatikan, sekarang bangkit dibangunkan kenyataan.

Memang, sudah waktunya aku bangun. Melihat kenyataan yang sudah tersusun rapi untukku, persembahan pemilik segala hidup.
Tapi jauh di dalam aku sadar, Bahwa aku tidak bisa ..
Tidak, aku tidak bisa
Aku menyerah.
aku menangis & bahagia

Jadi akan kau biarkan aku menjadi diriku sendiri. Mencapai semua impian & harapan-harapanku. Aku tahu kau mengenalku dengan baik, lebih dari aku mengenal diriku sendiri.
dan kau mencintaiku,

Mata mu mengatakan lebih dari apa pun,
Itu benar-benar berarti bagi ku.
lakukan itu untukku. Kau pasti bisa seperti  aku sekarang.

“jadi, bersediakah kau membebaskan ku ?”

ditulis @dewidira dalam http://savanagoldframe.blogspot.com | So Would You Let Me Be

No comments:

Post a Comment