Wednesday, September 26, 2012

Maaf, Aku Sibuk

Sinar matahari pagi telah memaksa masuk melalui kisi-kisi jendela. Jarum jam tanganku telah menunjuk angka setengah delapan.

setengah jam lagi..

Namun aku masih saja mematut diri di cermin, tak berniat sedikit pun untuk beranjak pergi. Padahal dandananku sudah sempurna dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Seharusnya saat ini aku sudah tiba di sana..

Aku menghela napas. Dadaku tiba-tiba terasa sesak. Kutahan airmataku agar tidak merusak make up hasil karyaku sejam yang lalu.

Tuhan ... mengapa baru sekarang aku merasa tak rela?

Suara ringtone ponselku membuyarkan lamunanku. Aku melirik sekilas. Ada beberapa panggilan tak terjawab dan pesan yang sepertinya masuk saat aku sedang mandi dan berdandan tadi . Bukannya segera membalas pesan-pesan itu, aku malah memilih silent mode.

Pasti orang-orang itu telah menungguku. Pasti mereka sudah menantikan kehadiranku di sana.

Kupejamkan mataku. Mencoba mengingat mengapa aku sampai bisa membuat keputusan ini. Tetapi semakin kucoba untuk mengingatnya, semakin aku merasa sedih. Padahal beberapa waktu lalu aku berkata sudah mengikhlaskannya. Ya, aku bisa apa?. Menentang pun aku tak kuasa.

Ponselku bergetar. Lagi, ada satu panggilan masuk. Setelah menimbang-nimbang beberapa detik kuputuskan untuk menjawab panggilan tersebut. Kuhela napas panjang sebelum menjawabnya.

"Ya, Bu?"

"Kamu dimana, nak? Kok belum datang? Semua orang di sini udah nungguin kamu..Udah mau mulai acaranya.."


Suara Ibu terdengar cemas. Terdengar suara-suara ramai di belakangnya. Aku terdiam sejenak untuk merangkai kata-kata yang tepat. 

"Maaf Bu, aku sibuk  jadi ga bisa datang.. barusan ada panggilan meeting ke luar kota.. Tolong bilang maaf ke semuanya ya Bu.."

Ingatanku kembali ke beberapa bulan lalu, ketika Ibu dan adikku meminta restuku. Terbayang wajah sedih Ibu ketika memandangku. Maaf Bu, aku terpaksa bohong sama Ibu. Ternyata aku tidak sekuat itu untuk menyaksikan adikku yang menikah lebih dulu daripada aku.

    ♬ Saat menjelang hari-hari bahagiamu
    Aku memilih 'tuk diam dalam sepiku.. ♬


ditulis @aiyuubunda dalam sangdoktergalau.blogspot.com | Sedih Tak Berujung

No comments:

Post a Comment