Sunday, September 2, 2012

Malam Itu Aku Mengutukmu


Pagi itu kuputuskan kembali mengintainya. Saat semburat kuning keemasan belum tercumbu oleh asap beribu kendaraan yang akan melintasi rumah kecil bercat khaki di ujung jalan.

Seperti yang sudah kuduga, ia berdiri di depan rumah. Menyedekapkan kedua lengan merangkul dada mungilnya. Sementara dadaku berdegub kencang, merutuki angin dingin di pagi ini. Aku dan dia sama-sama bergidik. Melihatnya begitu pucat membuat seluruh tulangku serupa remuk redam. Lalu bulat matanya menangkap sosokku.

Apa yang kau lakukan di luar sini? Tanyaku setelah kami berhadapan.

Aku sedang menunggunya. Lalu ia menyeruput kopi yang terlihat tak lagi mengepulkan asap.

Mengapa?

Aku menunggunya untuk datang dan mencintaiku.

Alis mataku bertaut. Jangan gila!

Kamulah yang gila. Pergilah. Matanya nanar menatap ujung jalan.

Aku akan pergi, aku mengerang, Tapi aku akan tetap kembali lagi karena kegilaanku berasal dari cintaku yang maha padamu.

Lalu aku berlalu. Kembali menyusuri jalan yang sama sejak berbulan lalu. Seratus meter dari situ, berbelok dan membanting pintu di belakangku.

--

Dua bulan lalu. Aku dan dia berdiri di bawah atap stasiun. Terpaan air hujan membingkai wajah ayunya. Terlalu canggung bagiku untuk berpura-pura sibuk dengan lagu yang mengiang di kepalaku.

You are an obsession
I cannot sleep
I am your possession
Unopened at your feet
There's no balance
No equality
Be still I will not accept defeat

Hai, apa kabar?  Aku mengoreksi letak kacamataku yang bergeser.

Luar biasa. Kamu?

Sedikit disibukkan dengan urusan kantor. Biasalah, kaum pekerja rendahan.

Masih betah sendiri? Ia tersenyum sedikit nakal.

Kamu tahu, aku tak punya kehidupan asmara. Gugup aku mengelap kacamataku. Lalu bagaimana dengan dirimu dan dia? Aku menelan ludah dengan sulit saat menyebut nama kekasihnya.

Sejurus kemudian rona merah menghiasi wajahnya. Sesuatu yang mampu menghadirkan berjuta kupu-kupu dalam perutku.

Aku akan secepatnya menikah, Arion. Ia berkata akan segera melamarku. Aretha berkata dengan senyum bahagia.

Oh, seharusnya aku tak bertanya. Kini dadaku terasa tertusuk duri yang sangat tajam, menekan dan terus menekan. Menyisakan lubang dalam yang tak mampu disembuhkan. Lalu ribuan rintik hujan semakin memekakkan telinga. Kembali aku menggumamkan laguku dengan kepalan tangan yang terasa menyakitkan.

I will have you
Yes, I will have you
I will find a way and I will have you
Like a butterfly
A wild butterly
I will collect you and capture you
--

Malam itu aku menatap wajahnya. Aku menumpahkan segala perasaan yang selama ini begitu menyesakkan.

Malam ini aku mengutukmu.
Aku mengutukmu atas percikan asa yang tak sempat terpadamkan.
Aku mengutukmu atas pelukan yang sempat berulang kau tawarkan.
Aku mengutukmu atas genggaman tangan yang pernah kau ulurkan.
Aku mengutukmu atas mimpi berkepanjangan yang tak terhentikan.
Aku mengutukmu atas rapalan doa yang teruntai dalam desah diam-diam.
Aku mengutukmu atas senyum yang terkirim dalam mimpi di gelap malam.
Aku mengutukmu atas jalinan harap dalam helaan di antara kesunyian.
Aretha, aku mengutukmu untuk hanya denganku merajut kebahagiaan.

Gemetar tanganku membakar dupa. Lembut aku mencium wajah yang terbingkai dalam sketsa. Lalu membiarkan api mencumbu foto Aretha.

Dia tak akan pernah mencintaimu. Hanya aku, Arion, yang mampu. Meski butuh waktu berbulan bahkan bertahun lagi. Jangan ragukan kesungguhanku.

Sembari asap mengepul membakar, aku kembali menikmati alunan lagu yang mengalun riang dalam kepalaku.

My fantasy has turned to madness
And all my goodness
Has turned to badness
My need to possess you
Has consumed my soul
My life is trembling
I have no control

I will have you
Yes, I will have you
I will find a way and I will have you
Like a butterfly
A wild butterly
I will collect you and capture you
--

Sebuah interpretasi dari lagu Obsession oleh Animotion (OST. American Psycho)

Obsessive Love  is a form of love where one person is emotionally obsessed with another. Obsessive love can lead to dangerous consequences.




ditulis @I_am_BOA dalam http://auntybety.blogspot.com

No comments:

Post a Comment