Thursday, September 13, 2012
Memilih Tidak Bertanya
Kata orang cemburu itu tanda cinta, tapi bukan cemburu buta, karena cinta juga butuh percaya. Itulah sebabnya aku tidak pernah bertanya, karena aku percaya.
Apakah aku hanya satu-satunya? Atau apakah ternyata aku hanya satu di antara yang lainnya?
Tentu saja aku ingin menjadi jawaban dari pertanyaan yang pertama, namun sayangnya firasatku berkata beda. Mungkin aku adalah satu di antara yang lainnya. Kemungkinan yang sekuat hati untuk kutepis. Namun sayangnya semakin aku menepisnya, semakin berontak ia.
Untuk setiap cerita sehari-harinya, untuk setiap panggilan sayangnya, untuk setiap peluk hangatnya, untuk setiap kecup mesranya, masih pantaskah aku untuk curiga?
Pada akhirnya aku memilih untuk tetap tidak bertanya, karena aku percaya, atau mungkin agar tetap dianggap percaya. Bisa jadi aku memilih untuk tidak bertanya, karena aku tak siap untuk ditanya. Saat kepercayaanku padanya dipertanyakan, saat itu juga rasaku padanya juga dipertanyakan. Apa iya aku benar-benar menyayanginya?
*sementara itu “Firasatku - Piyu feat Inna Kamarie” sedang menertawakanku..*
Ditulis oleh @yuyaone dalam http://yuyaone.tumblr.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment