Tuesday, September 11, 2012

Menjagamu

Ohh…di kedalaman tidurmu
Kau tersenyum lugu
Hmm…mendekap damai dan tak berdosa


Mataku menatap ke arah anak perempuanku yang sedang tidur. Pasti dia tertidur karena kelelahan hari ini. Tadi kudengar dia bercerita pada ibunya mengenai kegiatannya hari ini. Sibuk sekali sepertinya. Dengan gayanya yang khas dia tadi bercerita tentang teman-teman barunya, guru-guru barunya, pelajaran berhitung yang diterimanya hari ini, dan seragam barunya yang terkena tumpahan es krim di sekolah tadi pagi. Wajahnya terlihat sangat tenang di tidurnya. Sesekali bibirnya tertarik dan membentuk senyum kecil di wajahnya yang bulat itu. Pasti dia sedang bermimpi indah tentang teman-teman dan sekolah barunya. Hidupnya baru saja dimulai. Aku akan menjaganya.

Tidurlah tidur bidadari kecilku
Setelah lelah kau bermain
Mimpikan dirimu dalam istana
Menari (lincah dan bernyanyi merdu) penuh suka


Perlahan kuusap lembut pipinya untuk menghapus sisa airmata yang masih ada disana. Dia baru saja tertidur. Tadi kulihat dia menangis hampir sejam sambil menulis di buku hariannya. Tak sengaja aku mengintip isinya. Ternyata kekasihnya baru saja meninggalkannya. Entah apa masalahnya, aku tak tahu. Tapi dia terlihat sedih sekali. Rasanya hatiku ikut teriris melihat airmatanya mengalir di pipinya. Aku tahu ini cinta pertamanya, jadi pasti hatinya sangat terluka. Tapi tak apa, dia akan belajar mengenai beberapa hal mengenai hidup. Dan ini salah satunya. Dia akan belajar bahwa dia tak mungkin mendapatkan segala yang diinginkan. Dia akan belajar bahwa menemukan seseorang itu merupakan proses panjang. Dan dia akan belajar bahwa tiada yang abadi di dunia ini. Namun selalu akan ada babak baru yang akan mengisi hidupnya setelahnya. Aku akan terus menjaganya hingga dia siap untuk babak baru itu.

Kubelai gelombang rambutmu
Menitipkan kasih sayang
Semoga berlimpah ruah bahagia
Kita reguk bersama


Bangga sekali aku melihatnya berdiri di barisan depan, di antara mahasiswa yang diwisuda hari ini. Akhirnya dia berhasil mencapai cita-citanya menjadi dokter. Perjuangannya 5 tahun ini tidak sia-sia. Dia berhasil lulus dengan predikat cum laude. Aku melihat semua usahanya selama ini. Belajar hingga menjelang pagi, mencari referensi tugas di perpustakaan hingga diusir secara halus karena perpustakaan itu akan tutup, dan sibuk praktikum saat anak-anak sebayanya sedang nongkrong di mal di akhir pekan. Semua kerja kerasnya terbayar lunas hari ini. Senyumnya terlihat sangat bahagia. Namun perjalanannya masih panjang, dan aku masih harus terus menjaganya.

Dan kukecup lembut keningmu
Rasa haru luluh jua
Jangan dulu terjaga sampai pagi tiba
Menjemput hari


Aku memandang ke arah pelaminan. Kulihat anakku tersenyum bahagia menyambut tamu-tamu yang mengantri untuk bersalaman dengan mereka. Di sebelahnya duduk laki-laki yang telah resmi menikahinya tadi pagi. Aku sedikit menyesal tidak bisa hadir langsung pada acara itu. Namun adikku telah menggantikanku. Tapi tak apa, aku cukup bahagia menyaksikannya dari sini. Hatiku sedikit tersayat saat melihatnya menangis. Mungkin dia sedang mengingatku. Dan malam ini adalah akhir dari seluruh perjalananku menjaganya. Sekarang tugas itu telah berpindah pada suaminya. Aku percaya laki-laki itu akan menjaganya sebaik aku menjaganya selama ini. Ini waktunya aku meninggalkan mereka dan memulai perjalananku yang sempat tertunda. Sebelum pergi, aku melihat anakku memandang sekilas ke arahku. Dia pasti tahu aku, ayahnya, telah menjaganya selama ini walaupun dia tak pernah melihatku sepanjang hidupnya. Aku tenang sekarang.

ditulis @bernardls dalam http://bangbernard.com

No comments:

Post a Comment