"Well Olivia is taken
But a look like hers can be found from time to time
Yeah Olivia is taken
But a look like hers can be found from time to time"
Tiga pagi. Ternyata aku masih terbangun jam segini.
Pejaman mata sudah berhutang banyak padaku.
"Tuan putri...", typing-deleting-unsend
Seperti itulah setiap hari.
Aku mengingat,
Puluhan cerita saat kita sama2 terjaga,
tempat2 yg hanya kita yg tau,
Kesombongan2 yg selalu disengaja,
ejekan2 yang tak pernah mau terbantahkan,
dan kita menikmatinya.
Bahagia, saat itu.
Ternyata itu tidak cukup.
"There's only one man in this world
Who gets to sleep with her by his side
There's only man in this world
Who gets to sleep with her by his side"
"Darinya?", tanyaku saat melihat cincin di jari manisnya.
"Iya dong, cantik ya.", katanya sambil tersenyum melihat cincinnya.
"Harusnya aku yang memberimu."
"Oh c'mon, teddy bear. Again?"
"We've been in love and you just..."
"Dengar," katanya lagi
"Kamu nanti, akan jadi orang pertama yg memeluk dan memberiku ucapan selamat diantara deretan undanganku.
Kamu nanti, adalah undangan dmn kehadiranmu adalah kado terbaik.
Kamu nanti yg...."
"Kenapa kamu tidak takut aku merebutmu?"
"Karena aku tau kamu tidak akan melakukannya"
........
Phone Ringing:
(Now I'm not trying to steal
No lover away from no one, man
No I'm not trying to steal
No lover away from no one, man)
"Yes, tuan putri?"
"Hei beruang maduuu. cih masih tidur ya?
ayo piknik! aku jemput kamu sekarang.
Gapake protes! aku bw makanan kesukaanmu.
Waktumu cuma 2x10 menit. Gak usah ganteng2.
Kalo belum siap di depan, aku cium kamu nantik!"
*Tutt..*
"But if Olivia herself rolled up my door
I'd have to say I'd let her in..."
"Kamu selalu begini", kataku lirih.
"Something like Olivia
Something like Olivia.."
ditulis @ayuindamood dalam http://cangkirkecil.blogspot.com
No comments:
Post a Comment