Saturday, September 8, 2012

Takkan Pernah Pulang


Yuski, Ya itu namanya…

Rafa masih ingat kala pertama mereka bertemu. Di Ketinggian 3.428 meter dpl mereka bertemu dalam waktu yang singkat, dan entah bagaimana keganasan puncak gunung Merapi yang tak bersahabat membuat mereka harus berlari turun dan berpisah. Dalam suasana genting mereka saling mencatatkan nomer handphone.. Tanpa nama. Ya, entah karena saling lupa atau memang mereka hanya ingin saling mengingat wajah dan nama sebelum mereka bisa bertemu kembali.

Rafa masih ingat detail bagaimana semburan gas solfatara (SO2 dan SO3) dari kawah slamet yang mematikan itu membuat semua pendaki berlarian menuruni puncak dan membuat mereka terpisah dari rombongan masing-masing. Namun itulah keindahan takdir dalam mempertemukan dan memisahkan dua anak manusia. Minggu Legi, Slasa Legi, Setu Paing, Minggu Paing adalah hari-hari dalam hitungan jawa yang tak boleh didaki oleh juru kunci gunung itu, tapi siapa percaya?

Setelah sampai di kota kelahirannya Rafa menelpon nomor yang tertera di kertas itu. Tidak aktif. Ada sebuah dugaan bahwa nomor yang ia catat salah. Beberapa jam kemudian ia menelpon lagi. Tersambung dan tawa renyah gadis itu melegakan hatinya.

Halo, hei…sudah sampai rumah ya?

Iya, maaf tadi aku nonaktifin hp pas ngecharge..btw Seru ya kemarin..

Eh, kita belum kenalan..

Hahaha iya, namaku Yuski, Mapala Undip Semarang. salam kenal..

Aku Rafa, Gemalawa STAIN pekalongan

Eh, sayup-sayup aku dengar lagu kesukaanku deh?

Iya, kebetulan aku lagi dengerin mp4 pake speaker aktif..kamu suka Frau?

Suka banget!!! Pianonya keren banget..apalagi lagu yang ini…

Akhirnya hubungan itu terjalin. Begitu sederhana ketika berawal dari perkenalan singkat saat pendakian, saling menelpon, Webcam via YM dan beberapa pertemuan. Pertemuan paling indah adalah 1 Januari 2010 di titik ketinggian 2.050 mdpl. Gunung berapi kecil yang ada di Ungaran. Dalam pertemuan malam tahun baru itu segala macam rindu terbalas sudah. Pertemuan dan juga awal untuk kembali berpisah. Bahkan lebih jauh.

Fa, Aku dapat beasiswa keluar negeri..

Dimana?

Graduate School of Engineering, Osaka University

Selamat..aku ikut seneng dengernya..walau artinya kita jadi makin berjarak..

Kita sudah terbiasa dengan ini kan? Lagian tiap malem tahun baru aku pulang deh… kita pendakian di Ungaran aja yang gampang..

Promise?

Ya..im promise

Eh Fa, langitnya indah yaa…pingin deh bisa terbang bareng di angkasa sana…

Seperti lagunya Frau..andai bisa aku ingin tetap di atas sana..

Dan tak akan pulang?

Ya.. I Really Love You..

Me too..

Kedua mata berpautan. Jarak itu makin hilang dalam dekapan dan gigitan kecil di bibir yang bertautan. Ciuman pertama disaksikan oleh langit tahun baru. Dengan jutaan kedipan bintang dengan berbagai rasinya. Angkasa tak pernah sepi bila dipandang dari ketinggian itu

Hari berganti bulan..Bulan berganti tahun. Lagu itu masih bersenandung di tiap hari yang Rafa lalui. Meski janji itu akhirnya hanya tinggal janji. Gadis itu tak pernah kembali. Sosial media gadis bernama Yuski itu tak pernah aktif. Rumahnya di daerah Tembalang Semarang itu sepi tak berpenghuni. Entah sampai kapan harapan itu menari di angkasa. Seperti Tak kan Pernah Pulang.

Kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa,
seperti tak kan pernah pulang..

kau membias di udara dan terhempaskan cahaya, seperti tak kan pernah pulang tuk langkahmu menarilah jauh mengudara.

Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa ~ Frau

ditulis @biolahitam dalam http://biolahitam.wordpress.com

No comments:

Post a Comment