Thursday, September 13, 2012

Perempuanmu

Tercenang. Peristiwa beberapa saat lalu membekas jelas. Seorang lelaki mengejar perempuannya yang berlari dalam isak. Ya. Mana ada perempuan yang rela lelakinya jatuh ke pelukan orang lain? Dan perempuan itu melihat lelakinya bermesraan dengan yang lain.

Denganku.

Aku masih di sini, di satu sudut café yang nyaman. Dengan tatapan pengunjung di meja lain yang membuatku sedikit jengah. Sorot nista, jijik, menghakimi dan entah apa lagi. Ah, aku sudah kenyang dengan semua itu. Aku tak peduli. Dan masih bertahan disini, menunggu lelaki itu kembali.

Lelakiku.

Mana ku tahu kamu sudah punya kekasih. Perempuan itu, yang tiba-tiba muncul entah dari mana. Kamu sudah tak jujur padaku. Juga pada perempuanmu. Namun aku bisa mengerti. Tak apa. Aku sudah biasa.

Kamu muncul dengan peluh membasah. Menghempaskan tubuh di sofa dan meneguk habis isi gelasnya. Mengatur nafas yang memburu. Menatapku. Mencari amarah di mataku. Juga dari bibirku.

Kamu tak akan dapatkan itu. Setidaknya sekarang ini. Aku hanya butuh penjelasan.

“Maaf…”

Akhirnya, ada juga yang keluar dari mulutmu. Masih mencoba mengatur nafas, emosi dan kata.

“Dia…”

Aku menunggu.

“Dia perempuanku. Masih. Sampai sekarang.”

Aku tetap diam. Walau ada petir menyambar hati.

“Maaf…Aku sudah bohong.”

Aku menggeleng.

“Tidak. Kamu tidak bohong. Kamu hanya tidak jujur.”

Kamu menatapku. Aku tersenyum.

“Tidak. Aku tidak marah. Sungguh.”

Kali ini kamu yang menunggu kalimatku.

“Aku bisa mengerti perasaannya. Perempuan yang lelakinya di rebut orang lain. Sakit, pasti. Tapi aku yakin, dia akan sembuh seiring waktu.”

Kamu berkerut kening.

“Yang harus kamu tahu adalah aku tetap milikmu. Dengan atau tanpa dia.”

Matamu terpana. Senyumku berusaha meyakinkanmu. Pun jemariku yang menaut milikmu di atas meja.

“Aku tetap menunggumu, Heru. Aku tetap jadi milikmu.”

Kamu berhias senyum.

“Terima kasih, Tommy…”


*) Diinspirasi oleh lagu Mana Ku Tahu-Ari Lasso


Ditulis oleh @WahyuSN dalam http://wahyusiswaningrum.wordpress.com

No comments:

Post a Comment