Dari tragedi iPadku yang jatuh terhempas tanpa sengaja dari tangan sahabat yang sangat aku sayangi, hingga kemudian aku yang mengemudikan mobil tanpa berkonsentrasi lalu tabrakan dengan pengendara motor.
Ahhh.. Rasanya ingin sekali marah dan berteriak lamaaaaaa sekali.
Malam harinya aku duduk dijendela kamarku, aku menatap iPadku yang retak dibagian screen. Aku menghela nafas, aku diam tanpa berpikir apa-apa hingga aku memutuskan untuk setuju memperbaiki screen iPadku dengan membagi dua biayanya dengan sahabatku, Putra, karena ia sudah berniat baik untuk bertanggung jawab.
Empat hari kemudian, iPadku selesai diperbaiki, aku menatap fisik dari iPadku, ada segaris bekas lecet dan noda hitam kecil di screen. Bekas penyok di bagian sisi karena terjatuh ke aspal juga terlihat.
Sorenya, aku duduk sendirian di sebuah kedai kopi, berusaha membuang jauh kesal dan kecewa. Ada yang hilang memang rasanya, tapi aku berkeras meyakinkan diriku sendiri, iPad hanya sebuah barang yang walaupun aku membeli dengan uang, yang penting iPad ini masih bisa digunakan. Mungkin sama seperti kehidupan cintaku yang pernah sampai pada titik kehilangan karena ditinggalkan, kali ini aku juga harus berlaku sama. Aku hanya harus menerima, membuka lebar-lebar perasaan ikhlas karena semua selalu tak pernah bisa lagi sama sekalipun aku memperbaikinya.
Setidaknya, perkara iPad ini membuat aku dan dia kini lebih saling menjaga, lebih berhati-hati dan senantiasa hangat :)
Dedicated to my beloved best friend: @PutraRHorman :)))
ditulis @nisakinannti dalam http://nisakinannti.blogspot.com
No comments:
Post a Comment