Kamu pernah datang namun tanpa tujuan.
Kamu pernah pergi tanpa alasan yang pasti.
Mencoba menarik ulur hati.
Andai, Aku melewatkan satu kejadian saat bertemu denganmu.
Andai, saat itu aku tidak tersenyum dan membuka sebuah pembicaraan singkat.
Namun apalah guna kini aku berandai-andai?
Aku tahu rasa ini salah.
Namun kau membiarkan rasa ini tetap tumbuh dan utuh di antara sebuah masalah.
Aku pun tahu, aku akan kalah dan menyerah apda akhirnya.
Terlalu sakit berada di posisi yang tidak pernah di inginkan.
Terlalu lemah untuk selalu menjadi bayang-bayang "dia" dalam hidupmu.
Aku tidak bisa lebih lama lagi bertahan.
Berada di posisi ini sungguh tidak menyenangkan.
Aku pun juga butuh kau tenangkan.
Aku pun juga ingin merasa nyaman menjaga sebuah perasaan.
Aku marah, agar kau mengerti.
Aku diam, itupun juga agar kau mengerti.
Bahwa meski pun kau tak ku miliki.
Aku tidak bisa selalu menerima semua janji.
Janji yang tak pernah terbukti.
Aku yakin kamu tau. Kita telah sama-sama kenyang dengan janji, dan cinta pun tak pernah berhenti untuk saling melukai.
Aku ingin menjadi sesuatu, sesuatu yang ingin kau kenal.
Sampai akhirnya kau ingat di luar kepala, dan kau simpan di dalam hati.
Namun bagaimana dengan "dia" wanita mu kini?
Yang masih kau pertahankan.
Dan aku yang sampai detik ini masih berharap akan kau perjuangkan.
Aku ingin menjadi sesuatu yang kau cari, yang kau miliki, dan yang kau pertahankan.
Tanpa harus selalu menanti kepastian yang tak pernah ku dapatkan.
Aku memberimu ruang untuk berpikir, tapi tentu saja tidak selamanya. Aku pun memiliki batasan untuk mengharapkanmu.
Hanya "kita" yang mampu mempertahankan "kita". Sedihnya, kamu dan dia juga "kita" dari sudut pandang kalian. Siapa yg akan kamu pertahankan?
Kalau ada yg harus mengalah. Biarkan saja itu aku.
Bukan aku yang pergi meninggalkanmu,
Kau yang tak pernah memintaku tinggal di sini.
Berhenti, mari kita berjalan ke arah yang berlawanan agar tak perlu lagi saling menemukan. Aku lelah. Kita sudahi saja
Semakin sulit aku membedakan mana yang lebih perih, berusaha melupakanmu,
atau berpura-pura melupakanmu.
ditulis @talithabrantya dalam http://talitha-idea.blogspot.com
No comments:
Post a Comment