Tuesday, September 18, 2012

(Bukan) Cinta Pertama

Dear diary,

Akhirnya aku tahu tentang perasaan yang diceritakan pada hampir semua lagu. Selama ini aku hanya mendengar lirik saja, kini aku sendiri yang langsung merasakannya. Makanku tak enak, tidurku tak pernah nyenyak. Aku lebih banyak melamun, membayangkannya kami, dan lalu berakhir dengan tersenyum sendiri. Aku tidak sabar untuk berangkat sekolah hanya agar bisa bertemu dengannya. Berdandan lebih lama dari yang biasanya, agar tampak menarik di matanya. Berpura-pura meminjam pulpen hanya untuk sekedar mengajaknya berbicara. 

Tidak, aku tidak gila. Aku hanya jatuh cinta.

***


Dear diary,

Hari ini kami bermain bersama sepulang sekolah. Sebenarnya biasa saja, hanya duduk-duduk sembari berbagi cerita. Tapi kurasa hal sesederhana apapun pasti akan terasa istimewa jika dilakukan bersamanya. Kemudian kami makan bakso di seberang sekolah. Dia mengandeng tanganku saat akan menyeberang. Aku bisa merasakan jantungku berdebar lebih kencang. Aku sangat gugup. Gugup sekaligus senang.

***


Dear diary,
Hari ini aku bercerita tentang dia pada mama. Mama marah besar. Kata mama aku masih kecil, tidak tahu apa-apa tentang cinta. Kata mama aku tidak boleh dekat-dekat lagi dengannya. Tidak boleh main bersamanya, bahkan tidak boleh sekedar meneleponnya. Aku sedih. Sedih sekali.

Kenapa?
Kenapa?
Kenapa?

Kenapa aku tidak boleh jatuh cinta padanya?

Kenapa?

Kenapa aku tidak boleh jatuh cinta pada perempuan pilihanku
hanya karena aku juga seorang perempuan?

Apa jadinya dunia
Kalau mereka tahu tentang kita

(Cinta Terlarang - Rio Dewanto)


Ditulis @malatsih dalam http://malatsih.blogspot.com

No comments:

Post a Comment