Monday, September 3, 2012

Bukan Lagi yang Biasa



Dia bercerita tentang hidupnya
Yang selalu terjajah
Dia sedih akan nasib kaumnya
Yang dianggap tak setara
Dan terpenjara
Di perlakukan tak adil
Dia tak bisa menerima
Karna dia berbeda
Berbeda…
Aku tak ingin lagi
Di anggap lemah
Dan di anggap tidak berdaya
Aku tak ingin lagi
Hidup terkekang
Dengan hanya sedikit pilihan

Dengarkan aku berkata…

Ku bukan makhluk lemah
Yang harus di manjakan
Ku bukan makhluk lemah
Yang selalu di perdaya
Makhluk lemah ini telah Bermetamorfosa
Jadi kupu-kupu baja

Aku tak akan lagi
Menjadi korban
Egoisnya kaum yang kuat
Aku tak akan mau
Hanya di anggap
Pendamping yang slalu menurut

Lihatlah aku berubah…

Slalu di anggap yang lebih kotor
Saat mereka berbuat lebih nista
Slalu di anggap hanya pelengkap
Dan penghias romantisme mereka
Slalu di anggap yang lebih lemah

Ku Tak Terima..

Ku bukan makhluk lemah
Yang selalu memohon
Untuk di lindungi
Dan tak bisa sendiri
Makhluk lemah ini tlah Bermetamorfosa
Jadi…
Kupu-Kupu Baja..

Kupu-kupu baja, sebuah single terbaru dari Captain Jack. Sebuah karya maha indah yang di ciptakan dari apa yang terlihat dalam kehidupan nyata. Dari sisi lain cerita indah. Dari sebuah pandangan tentang perempuan. Apa yang kamu dapat setelah mendengarkan dan memahami setiap lirik di dalam lagunya?

Untuk saya, sangat banyak.

Masih banyak yang memandang remeh pada kaum perempuan. Baik dalam kehidupannya ataupun kemampuannya. Namun, coba pikir ulang. Apakah benar perempuan saat ini hanya sekedar perempuan biasa saja? Tumbuh dewasa, mengecap pendidikkan dan lalu menikah. Menjadi istri yang hanya bisa di dapur saja, mengurus rumah tanpa hal lebih. Hanya bisa seperti itu dan tak lebih.

Jawabannya, TIDAK.

Seiring perkembangan hidup dan dunia. Perempuan sekarang jauh lebih bisa dari hanya menjadi perempuan biasa. Banyak hal menarik dan hebat yang bisa di lakukan oleh perempuan. Bekerja yang bukan hanya menurut pada atasan, namun mampu mencetuskan ide-ide hebat untuk perkembangan perusahaan atau bahkan hingga di pandang dunia. Perempuan bisa berkarya dengan menjadi penulis, chef, arsitek, berbisnis dengan mandiri, motivator ataupun pekerjaan yang bisa di lakukan oleh lelaki sekalipun; pilot, jurnalis, supir taxi atau bahkan pekerjaan berat-berat sekalipun.

Jadi, masih haruskah meremehkan atau merendahkan perempuan?

Miris adalah justru ketika mendengar atau membaca hal-hal yang bersifat merendahkan perempuan dari kaum perempuannya sendiri. Mungkin, ada dari sebagian perempuan yang hidup dengan hal atau pilihan gelap—hitam. Mempergunakan keindahannya untuk mencari materi atau kesenangannya sendiri. Tapi, haruskah menyamaratakan semua prilaku yang kurang baik tersebut kepada semua? Dengan sebutan perempuan yang sangat rendah? Tidak. Tidak semua—tak selalu sama. Lalu haruskah kita ikut merendahkan, memojokkan atau menganggap itu hal paling buruk di muka bumi ini? Saya rasa itupun tidak. Itu bukan hal yang bisa menuai puji.

Jangan berlebihan untuk menghakimi apa yang menjadi jalan hidup seseorang. Karena semua bukan hanya tentang pilihan namun juga kesempatan. Kesempatan yang kadang tak selalu hadir pada keadaan yang sangat mendesak bagi seseorang. Kesempatan untukmu tidak selalu menjadi kesempatan untuk dia. Kemampuan untukmu tidak selalu di miliki oleh dia. Selalu ada alasan di balik tindakan, pilihan atau pekerjaan seseorang. Selalu ada yang di korbankan untuk orang-orang yang tak terjelaskan. Dan tak pernah ingin di mengerti oleh kita yang kadang hanya menuntut kesempurnaan.

Jalan hidup manusia itu berbeda-beda. Jika menyayangkan hal yang menurut kita kurang baik maka jangan merusaknya dengan sikap atau ucapan yang menyakiti. Karena menghina dan mengingatkan adalah hal yang berbeda. Sungguh, masih banyak kaum perempuan yang merasa dirinya jauh lebih baik dari perempuan lainnya yang di anggap rendah. Lalu mencaci maki mereka dengan kalimat yang kurang pantas. Apakah kita akan merasa lebih tinggi dengan sikap dan ucapan yang merendahkan orang lain? Saya rasa, tidak.

Karena jika kita merasa jauh lebih baik, harusnya mensyukuri hal tersebut bukan menjadikan kelebihan itu sebagai senjata untuk merendahkan kaum perempuan lainnya. Bukankah di dunia ini tak ada yang sempurna? Namun banyak sekali yang selalu berusaha untuk menjadi sempurnakan? Hal sama yang selalu di dambakan semua orang.

Perempuan di ciptakan sama dengan lelaki. Memiliki kelebihan dan kekurangan untuk saling melengkapi—mengisi. Bukan saling mencaci atau memojokkan satu sama lainnya. Perempuan kini bukan hanya menjadi mahkluk lemah dan menjadi pelengkap untuk lelaki saja. Tetapi mampu menjadi hal luar biasa untuk di cintai, mencintai. Perempuan, kini bukan hanya kupu-kupu biasa namun memiliki sayap baja yang sanggup mengubah dunia. Dunia di sekitarnya—untuk yang terkasih dan mengasihi.

Lagu Kupu-kupu baja dari Captain Jack di persembahkan untuk di dengar dan di mengerti oleh kaum lelaki ataupun juga perempuan. Tentang kelebihan, kemampuan dan sisi lain perempuan yang selalu di anggap lebih lemah. Dan tulisan kecil saya adalah hal yang saya rasakan dari apa yang saya lihat selama ini. Masih banyak yang kurang mampu menghargai kaum perempuan. Baik laki-laki ataupun dari perempuan lainnya juga.

Satu hal yang harus sering di ingat kembali. Bahwa, tidak ada yang berhak menghakimi kehidupan atau pilihan orang lain selain tuhan. Karena makna baik ada untuk memahami arti kata buruk. Karena semua selalu miliki alasan yang kadang tak ingin kita ketahui lebih jauh. Jadi, sudah sempurnakah kita untuk merendahkan orang lain?

Rahmawati.


ditulis @OdetRahma dalam http://odetrahmawati.wordpress.com

No comments:

Post a Comment