Tuesday, September 18, 2012

Cinta Pertama


Entah mengapa semua tulisan yang ku baca hari ini dipersembahkan kepada seseorang yang terlalu jauh. Kepada seseorang yang keberadaannya pun sekarang tak tahu dimana.

Otakku berfikir, apa cinta pertama yang kita tahu hanya antara dua pasangan kekasih? Apa cinta pertama itu tumbuh hanya ketika degupan jantung kita dua kali lebih cepat saat melihat lawan jenis? Aku dengan tegas menjawabnya, TIDAK.

Bagiku cinta pertamaku adalah ibuku sendiri. Perjuangannya sejak pertama kali mengetahui aku ada di dalam kandungannya sampai detik aku menulis kisah ini tidak akan bisa dibayar dengan uang, emas, atau harta apapun yang ku punya.

Mungkin kita hanya mengingat pandangan pertama dari pacar pertama kita dulu, tapi apa kita ingat ketika pertama kali kita terlahir di dunia, ibu yang pertama memberikan tatapan penuh cinta, tatapan penuh kasih karena anaknya sudah lahir dengan selamat.

Mungkin kita hanya mengingat ciuman pertama dari kekasih kita dulu, ciuman pertama penuh nafsu gejolak muda, tapi apa kita ingat ketika pertama kali kita bisa berbicara, ibu yang pertama memberikan kecupan kagum, kecupan gembira karena anaknya sudah bisa bicara walau belum terlalu jelas.

Mungkin kita hanya mengingat pelukan hangat dari kekasih kita dulu saat berteduh di suatu tempat menunggu hujan reda, tapi apa kita ingat ibu yang pertama memberikan pelukan ketika badan kita terasa panas, demam, dan menggigil.

Untuk ibuku, terima kasih untuk mengenalkan aku kepada cinta, cinta pertamaku, cinta terakhirku, cinta sesungguhnya, cinta yang tanpa syarat dan ketentuan apapun.

“Oh Bunda Ada Dan Tiada Dirimu Kan Selalu Ada di Dalam Hatiku….” Melly – Bunda


Ditulis @RiztonRiston dalam http://ungubirumuda.wordpress.com

No comments:

Post a Comment