Wednesday, September 19, 2012
Cinta Pertama
Lagu FIRST LOVE yang dilantunkan Adele dengan merdu membuat hatiku campur aduk. Kembali teringat pada pahitnya kenangan cinta pertama.
KEPINGAN PERTAMA
Di kala sepi selalu teringat semua hal tentangmu. Semua hal yang membuat aku mencintaimu. Semua hal yang bagiku begitu indah. Begitu menyesakkan dan penuh cinta. Dan semua putaran kenangan itu semakin membuatku sakit. Terluka. Terpuruk dalam kenyataan pahit itu. Seperti eksekusi pengadilan yang meyakitkan. Seperti menguliti bawang, helai demi helai. Membuat mata pedih berair. Ah, aku terlalu mencintaimu. Maafkan aku tak bisa menguranginya walau sedikit saja. Maafkan aku yang menganggapmu lebih dari yang kau tau. Indahnya serpihan masa lalu itu membuatku tertahan tanpa mampu bergerak dalam kenyataan pahit ini. Kau tau, terkadang ingin rasanya aku “lupa ingatan”. Agar aku lupa semua hal tentangmu. Agar aku tak mengingatmu lagi. Agar aku bebas bergerak melangkah tertawa lepas seperti aku yang dahulu.
KEPINGAN KEDUA
Masih teringat olehku saat pertama kali kita berjumpa. Saat matamu mataku bertemu pandang. Dan kau tau, sejak saat itu dirimu telah kusimpan dalam laci teratas hatiku. Tak kubiarkan siapapun mengusik, menganggu, dan mengacaknya. Kujaga hanya untukmu.
Selalu kujaga benih perasaan itu dalam taman hatiku. Selalu kupupuk kusiram dan kupelihara. Tapi mengapa kau cabut begitu saja sesuatu yang telah mengakar erat di dasar hatiku? Mengapa kau pergi? Mengapa kau meninggalkanku? Mengapa kau pergi demi dia? Dia yang sama sekali tidak mencintaimu. Dia yang menganggapmu tak lebih dari teman biasa. Ah, tak bisakah kau mengerti sedikit saja yang kurasakan padamu. Tak bisakah kau juga merasakannya? Tak bisakah hatimu tinggal dan menetap dihatiku saja?
KEPINGAN KETIGA
Sekuat apapun aku berusaha untuk melupakanmu, sekuat itu pula kenangan itu kembali terhidang dalam hatiku. Ah, b-a-g-a-i-m-a-n-a-l-a-h. Perasaan itu begitu besar. Apa yang harus aku lakukan agar aku bisa merelakan dan melupakanmu. Apa yang harus aku lakukan? Bantu aku mengerti. Bantu aku memahami. Kumohon. Masih teringat olehku saat kau bilang betapa penting dan berartinya aku untukmu. Betapa aku tlah menjadi bagian dari hatimu. Betapa kau tak rela jika aku menjauh darimu.Masih teringat olehku semua detail kalimat itu. bahkan hingga saat ini. Satu titikpun tak kulupakan. Masih teringat olehku kala itu ditaman sekolah ditemani indahnya larik pelangi kau mengatakan semua kalimat-kalimat itu. Kalimat yang paling menyejukkan yang pernah kudengar. Terdengar selarik ketulusan darimu saat kau mengatakan itu semua. Kau bilang, “Aku bersyukur kamu itu ada kapanpun buat aku. Kamu nemenin aku di saat aku bener-bener butuh seseorang, kamu ada. Kamu selalu ngilangin kegundahan hati aku. Selalu nyupport aku. Kamu tu penting banget buat aku. Jangan pernah kamu ninggalin aku kayak kemaren lagi ya. Jangan hapus semua kenangan yang pernah kita laluin bareng.” Lalu kamu tersenyum. TUHAAN, senyuman terindah yang pernah kulihat. Dan senyuman itu hanya untukku.
KEPINGAN KEEMPAT
Berbilang bulan kau seolah melupakan semua kenangan itu. Kau seolah melupakan janji-janji itu. Kau seolah melupakan semua yang pernah kau ucapkan padaku. Kau melupakanku. Setelah semua yang telah kuberikan. Setelah semua pengorbananku yang tak perlu kuberi tahu jika itu semua hanya untuk membuatmu kembali padaku. Biarlah aku dan Tuhan saja yang tau. Aku menyayangimu, tapi kenapa kau meninggalkanku hanya untuk dia yang tidak pernah sedetikpun memikirkanmu? Mungkin karena dia lebih segalanya daripada aku. Kau meninggalkanku begitu saja. Aku tak tau lagi harus berbuat apa. Aku pastikan kau akan menyesal, sayang.
KEPINGAN KELIMA
Setelah semua yang kau lakukan padaku, bodohnya aku masih saja menyayangimu. Sejak momen indah berhiaskan pelangi di taman sekolah itu, aku berjanji dalam hati tidak akan pernah meninggalkanmu. Janji yang kuukir sbagai prasasti dalam hatiku. Teman-temanku bilang aku bodoh. Tapi tak mengapa. Aku hanya ingin kau bahagia. Meski tak bersamaku. Bahkan jika aku tidak akan pernah punya kesempatan untuk bilang betapa aku mencintaimu, tak apa, asalkan aku bisa disisimu tiap hari dan melihat senyummu. Bagiku, menyaksikan sendiri kau tertawa dan bahagia dengan hidupmu, sudah lebih dari cukup. Sungguh.
KEPINGAN KEENAM
Ingin rasanya kurentangkan sayap-sayapku pada dirimu yang telah pergi. Dan kukirimkan teriakan. Bukan untuk siapa-siapa. Hanya untuk dirimu : AKU SANGAT MENCINTAIMU. Tapi aku tak mampu. Keberanianku menguap begitu saja ketika kutatap teduh wajahmu. Wajah yang selalu menenangkanku. Wajah bagai rembulan. Airmataku jatuh bagai pecahan kristal. Perasaan kesepian dan kehilangan ini memenuhi rongga hatiku. Semua perasaan itu bisa saja membunuhku dalam artian yang sebenarnya. Percuma aku berlari, TUHAN. Agar aku bisa lepas dari semua perasaan yang menyakitkan ini. Mungkin aku harus terbang. Lalu menghilang.
KEPINGAN KETUJUH
Aku merindukanmu. Sungguh-sungguh rindu. Aku rindu semua perhatian itu. Aku rindu semua canda tawa itu. Aku rindu semua pertengkaran-pertengkaran kecil itu. Aku rindu saat aku salah tingkah di hadapanmu. Aku rindu saat pertama kau katakan betapa berartinya aku untukmu. Aku rindu semua hal tentangmu.
KEPINGAN KEDELAPAN
Apakah kau masih mengingat semua kenangan itu? Pertemuan pertama kita. Saat pertama kali kau menyapaku dan aku hanya bias terdiam tersipu malu. Mungkin kau sudah lupa. Tapi tidak denganku. Kau tau, aku menangis setiap kali menyaksikan kelopak bunga yang berguguran. Karna hal itu seolah-olah seperti menyaksikan diriku yang perlahan-lahan mencoba melupakan dirimu.
KEPINGAN KESEMBILAN
Hanya air mataku yang menemani dan menjadi saksi kepergianmu. Sekuat apapun aku mencoba untuk tegar dan tersenyum, sekuat itu pula semua kenangan tentangmu itu kembali hadir dan melengkapi hari-hari terakhirku di kelas 2 SMA.
KEPINGAN KESEPULUH
Kenangan bersamamu begitu indah. Tak pernah terlupa walau hanya sesaat. Kenangan yang sungguh mampu membuatku tersenyum sekaligus menangis. Entah aku yang tak mau lupa, entah kenangan itu yang telah tertanam erat dalam hatiku. TUHAAN, tolong buang rasa cintaku ini. Aku pun ingin bahagia meski tak bersamanya. Sungguh…
KEPINGAN TERAKHIR
Kutulis kisah ini untuk megenang asam-manis-pahit kisah cinta pertamaku. Cinta yang begitu indah. Cinta masa kelas 2 SMA. Seorang penyair pernah bilang: pndah-pindahkanlah kecintaan hatimu kepada apapun semaumu. Sesunguhnya hanya dicurahkan pada kekasih pertama. Betapa banyak tempat di muka bumi yang sudah kau diami, tapi kerinduanmu selamanya tertuju pada tempat pertama!
Kutulis kisah ini juga untuk menyemangati teman-temanku yang kebanyakan juga sedang patah hati sepertiku. Aha, kalian juga harus ingat, ada berjuta orang di dunia ini yang sedang patah hati. Jadi santai sajalah. Tetap tersenyum dan semangaaat !
Ditulis oleh @ulyauhirayra dalam http://ulyauhirayra.wordpress.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment