Wednesday, September 12, 2012

I Can't Hide My Love Story



Cerita ini ku mulai ketika memasuki semester baru dalam study,
study yang mengharuskanku untuk lebih lama mengunyah teori - teori yang sangat menyimpang dari aplikasi kehidupanku yang mempunyai background tekhnik dikeluargaku
semester demi semester aku lalui tanpa semangat, hal ini terbukti banyak dari teman sekelasku yang tak mengetahui namaku. Aku sadar hal ini kelamaan berimbas pada akhir studyku.
dan kuputuskan untuk lebih mencintai studyku disini. Setidaknya jangan sampai berlama-lama aku mengenyam bangku pendidikan disini.

Tampaknya hal itu tak seburuk yang aku pikir. Kelas gabungan satu angkatan mulai di semester ini mengharuskanku untuk lebih banyak men-insert nama - nama baru. Target semester ini tidaklah muluk - muluk, hanya mengetahui semua anak - anak satu angkatan. Dan mereka juga tahu namaku yang setidaknya menempuh study yang sama dengan mereka. Yap tugas awal mengharuskan bekerja sama satu tim. Pemilihan kelompok yang beranggotakan 15 orang per kelompok. Dan benar saja saya terbuang dari teman sekelas yang sudah sigap membentuk kelompok dengan anggota satu kelas. Dalam hati saya sudah berfikir, pasti saya tidak dapat kelompok. Kelompok ke-2 dengan ketuanya maju kedepan kelas untuk menulis anggota kelompoknya, dan  ternyata saya ditulis walaupun pasti yang menulis itu tidak tahu siapa saya, bagaimana rupa saya. Ah nggak masalah, yang penting dapet kelompok dulu fikirku.

Beberapa hari kemudian satu kelompok berkumpul untuk mendiskusikan project yang akan di kerjakan.
dan disitulah cerita ini mencapai puncaknya. Aku mulai berkenalan dengan beberapa anggota kelompok yang memang benar - benar saya gak tau. Dan pasti merekapun tidak tau saya. Kamu sangat menarik pandanganku, beruntungnya saya disamping mendapat teman baru dan juga satu kelompok dengan kamu. terlebih lagi ketika aku tahu kamu juga aktif dalam beberapa kegiatan sosial di luar study. Semakin berseri wajahmu setiap kali aku melihatmu. Mulai saat itu aku semakin rajin dan serius dalam study. Memang dasarnya saya takut dengan wanita, takut untuk berkenalan dan sebagainya sampai - sampai aku minta nomer telfonnyapun sudah di akhir - akhir project yang sudah akan di kerjakan.

Hari demi hari sedih rasanya kalo tak melihatnya sekilas saja. Dengan lirikan atau bahkan dengan sengaja berpapasan didepannya. Mulai ku membayangkannya yang indah - indah. Sampai aku memakai kata Denotasi untuk menyebutnya di beberapa postinganku di mini blog. Hari demi hari, pekan demi pekan tak terasa karena bahagianya hati ini, walau hanya dengan meliriknya. Semakin hari semakin meringis ketika tanpa sadar melihatmu yang tersenyum teramat manis. Semakin hari semakin gila ketika mendengarkanmu berkata. Dan begitulah hari - hari kedepanku selalu dan selalu setiap kali meliriknya.

Dan cerita ini sudah mulai berakhir ketika kutahu dia sudah mempunyai kekasih.
Dan akhir cerita ini aku berkata "I Wanna hold Your Hand".

Regards, CAB
Inspired by The Beatles


Beatles - I want to hold your hand
Oh yeah, I'll tell you something
I think you'll understand
When I say that something

I wanna hold your hand
I wanna hold your hand
I wanna hold your hand

Oh, please, say to me
You'll let me be your man
and please, say to me
You'll let me hold your hand
Now let me hold your hand
I wanna hold your hand
o
And when I touch you i feel happy,
inside
It's such a feeling
That my love
I can't hide
I can't hide
I can't hide


ditulis @kickbow dalam http://cahyomakibo.blogspot.com

No comments:

Post a Comment