. . .
Pukul enam pagi dan tv masih menyala , ada tradisi baru nampaknya. Ya sekarang kita bergantian saling menjaga aku dan televisi. Ketika tubuh ini rebah dalam lelap malam televisiku tetap terjaga sampai aku tersadar..
Pagi ini senyum menyeringai keluar dari bibir kering ini, pagi ini aku teringat kamu.
Seperti pagi pagi sebelumnya yang aku harapkan kamu ada disaat ku membuka mata. Nonsense! Bahkan secangkir kopi lebih setia akan hal itu, ya secangkir kopi yang bisa buat ku melek kalau kamu tak mungkin hadir ,kalau kamu tak akan ada untuk pagiku yang sunyi ...
Aku sendiri bingung.. Ini adalah ulah otakku yang berimajinasi.. Mungkin cukup disitu letaknya.
Aku tak akan menyerah, imajinasiku akan sosokmu dipagi yang sunyi akan tetap ada hingga saatnya aku benar benar berkata "Lihat.. matahari sudah mengintip kita dari jendela.. bau air liurmu tak ada duanya..dan aku senang tanganmu masih melingkar ditubuhku pagi ini..."
Kopi pagipun sudah pasti tak terhidang..
Karena hari ini aku cuma mau kamu yang ala kadarnya, gak pahit,gak manis.
I know you're leaving
in the morning when you wake up
Leave me with some kind of proof,
it's not a dream...
(The Only Exception - Paramore)
Ditulis oleh @wirja_wan dalam http://wirjawan.posterous.com
No comments:
Post a Comment