Tuesday, September 25, 2012

Lupakan Aku


Kau imamku. Masih ingat itu? Atas nama segala hukum di dunia dan akhirat. Seluruh mahluk jadi saksinya dan tak ada yang menyangsikan. Semoga kau belum lupa.

Kau imamku. Pelindungku. Lalu apa arti semua lebam dan darah yang mengucur dari tempat yang tidak semestinya ditubuhku? Akan pulih seiring waktu. Namun luka hati, hanya Tuhan yang Maha Mengerti.

Kau imamku. Pengayomku. Pernah membanjiri dengan cinta. Masih ingat itu? Lalu mengapa kini bak seteru tak berkesudahan? Aku berusaha mencari kasih sayang yang mungkin terselip di ceruk hari. Namun tak juga kutemukan.

Kau imamku. Rajaku. Pun penjajahku. Tuntut aku lakukan apapun maumu. Bahkan untuk berkubang hina. Sejatinya apa salahku? Apa artiku bagimu?

Kamu imamku. Pemimpinku. Tapi aku tak sudi lagi jadi pengikutmu. Kau berbeda. Kau bukan yang dulu. Rasa itu telah pergi.

Kamu imamku. Dan untuk terakhir kalinya, aku berucap. Bila kita bertemu suatu hari nanti, jangan pernah tanyakan lagi tentang rasa yang telah mati. Karna kini, kau tak ubahnya sosok asing yang membawa banyak memori.

Kau imamku. Tapi maaf, kini ada yang telah kucintai lebih darimu.



*) Diinspirasi dari lagu Mungkin Nanti - Peterpan

Ditulis oleh @WahyuSN dalam http://wahyusiswaningrum.wordpress.com

No comments:

Post a Comment