Friday, September 21, 2012

Kita yang Pernah Ada


Detik ini, suasana malam saat ini, temaram lampu kamar, pun lantunan pelan lagu di radio berhasil melayangkan pikir padamu—lagi. Seketika terbangkan ingatan pada kenangan itu. Saat di mana aku pernah kau buat bahagia. Saat selalu saja ada tingkah lugumu yang berhasil menarik ujung-ujung bibir ke sudut pipi dan diakhiri dengan semu merah bersarang pada wajahku—tersipu malu-malu. Ah, betapa aku rindu masa itu.

Ntahlah, berulang kali ku coba sembunyikan ruang yang penuh kenangan akanmu jauh di dasar otak, hati dengan cepat patahkan pertahanan, belokkan tujuan. Padamu lagi. Sudah keras ku ingatkan pada diri untuk tidak lagi-lagi mewujudkan bayangmu dalam imajinasi saat tidur. Iya, bahkan dalam mimpiku pun, masih seringkali dihiasi kehadiranmu. Selayak kaset rekaman, ia memutar memoar tentang tawa-tawa bersama saat kita pernah ada. Seakan jalan yang kulalui semuanya berujung kamu. Ingatan yang mati-matian ku tentang bekerjasama dengan hati untuk kembali menentangku.

Kau sudah terlalu memenuhi aku.

“I gave you my love to borrow, 
But you just gave it away.”

Ku rasa aku lupa satu hal. Saat aku membawamu masuk ke hatiku, aku menutup pintu dan menguncinya rapat. Kini saat kau telah keluar dari jendela yang kau buka paksa, aku telah menghilangkan kunci itu hingga jejak-jejak yang masih tertinggal saat kau ada masih menetap. Lekat. Berkali pun perlakuan tak adil mu padaku berputar di otak, jejak itu tak mau pudar—bahkan setelah ku paksa.

Seharusnya saat kau pergi, kau bawa berkas-berkas kenangan yang pernah kau titipkan saat aku dan kamu adalah kita.

Dan sayangnya aku juga lupa bagaimana caranya bangkit dan berjuang sendiri lagi.

Kamu, bisa beritahu apa langkah ku selanjutnya? Atau mungkin kau mau beritahu bagaimana kau sendiri mampu secepat itu menggantiku dengan dia. Mungkin cara ini berhasil. Ini satu-satunya jalan yang belum ku coba.

“If happy ever after did exist, 
I would still be holding you like this

Almost fairy tales are full of it

One more stupid love song, I’ll be sick”


#30HariLagukuBercerita; Payphone-Maroon5


ditulis @renimelynda dalam http://renimelynda.tumblr.com

No comments:

Post a Comment