Monday, September 3, 2012

Sihir Pemenang


Pria yang kalah di akhir ceritanya. Ada luka bekas tusukan di bagian kiri perutnya. Ada bekas darah di kemeja putihnya. Juga ada bekas harum semalam Gadisnya. Ada luka tanpa darah yang dirasa di hatinya. Pria yang kalah, ditinggalkan setelah meninggalkan. Ada yang sudah tiada untuk dicarinya.

Dia yang menang pernah merasakan kalah, yang menang pernah merasakan jatuh, dan pemenang bisa menandingi lawan yang tangguh. Gadis terbangun dari tidur yang direncanakan dengan senyum juara. Bergegas. Ke tempat lain yang tidak pernah perlu diceritakan.

Terlalu banyak untuk Pria perempuan di hari sempurnanya, perempuan ke perempuan. Temukan, dapatkan, tinggalkan. Sempurna. Namun Pria melewati satu yang ada di setiap harinya, tak acuh. Dan kemarin adalah kehancuran hari sempurnanya yang sempurna. Gadis dihampiri dan ditunjukkan sihir andalan yang hanya dimilikinya. Membuai perempuan yang baginya baru, Gadis seakan terharu. Pria merasa berhasil memburu, padahal yang dijumpainya telah berhari-hari melakukan persiapan untuk beraksi di depannya.

Hanya perlu setengah terang matahari dan hampir penuh satu rembulan untuk mematikan sihir Pria. Ia lupa, Gadis yang ada tepat di sebelah kepalanya adalah perempuan yang seharusnya biasa. Dia menatapi setiap lekat wajah, kulit, lekukan badan, hingga ke kuku-kuku; ada alasan bagaimana perasaan begitu kuat untuk melanjutkan cerita dengan Gadis. Pria mengkhianati harinya sendiri.

Hari sempurnanya semakin sempurna, hanya bagi Pria. Menyempurnakan yang sempurna ternyata membuatnya menjadi ada cela, ada luka. Tiba-tiba seluruh badannya berontak, terbangun dari sihir yang baru saja membunuhnya. Hari sempurnanya selama ini adalah kepergian untuk mencari lawan dan ia tahu telah ia temukan dirinya dalam kekalahan.

Menemukan kelemahan Pria dengan kembali menyihirnya telah diperhitungkan sejak awal, bahkan setelah ia dilukai waktu lalu. Gadis mempelajari semua, hanya untuk mematikan pembunuh yang pernah melukainya. Pada akhirnya cara membunuh pembunuh adalah dengan menjadi pembunuh juga. Melukai hati serta perut bagian kiri di kemeja putih Pria malam tadi. Gadis memenangkan semuanya.




ditulis @nudh dalam http://allitadram.wordpress.com

No comments:

Post a Comment